Sebenernya apa sih bedanya akhwat,Wanita,& gadis ????
Saya sendiri bertanya pada Mentor saya, apa sih bedanya akhwat dengan wanita? , lalu dia menjawab dengan nada yang pasti, bahwa perbedaan tersebut salah satunya terletak pada penampilannya. Ketika kata “akhwat” disebut maka yang terbayang di benak kita adalah seorang wanita shalihah yang mengenakan pakaian muslimah dengan jilbab panjangnya, senantiasa menundukkan pandangan dan memiliki perililaku yang sopan dan beradab. Dan satu hal yang tak kalah pentingnya adalah bahwa dia merupakan seorang atktivis dakwah. Wah..jika seperti itu maka sempurnalah seseorang yang disebut sebagai “akhwat” tersebut.
Namun sesungguhnya apa perbedaan antara akhwat, wanita dan gadis itu sendiri?
Dilihat dari segi tata bahasa arab sendiri bahwa kata akhwat itu berarti “saudaraku yang perempuan”. Pemaknaan seperti ini tidak hanya terbatas pada saudara sekandung saja, namun juga pada pemaknaan secara luas. Artinya bisa juga diartikan sebagai saudara yang seiman. Begitupula dengan sebutan akhi pada anak laki-laki, maka pemakaian kata ini bisa memiliki 2 makna yakni saudaraku yang laki-laki dalam konteks saudara kandung dan saudaraku laki-laki dalam konteks agama. Ini jika dilihat dari segi “gramatologi”nya/tata bahasanya. Sekarang jika dilihat dari sifatnya. Kata “akhwat” itu hanya dikenal dalam bahasa arab saja serta lazim digunakan khusus bagi yang beragama islam saja, padahal sebenarnya tidak demikian. Orang yang mengerti bahasa arab dan beragama selain islampun juga bisa menggunakan kata ini. Selain itu kata ini lebih condong kepada sesuatu hal yang bersifat positif atau memiliki sifat baik saja, walaupun tidak lepas dari yang namanya sebuah kesalahan. Maka dengan demikian kata “akhwat” itu lebih cocok digunakan kepada orang yang paham terhadap syariat agama ini (baca: Al Islam) dengan benar. dari sinilah kenapa orang sering mengidentikan seorang akhwat itu dengan seorang manusia yang memiliki kriteria di atas.
Lantas bagaimana dengan wanita dan gadis?
Jika dilihat dari grammar maka kedua kata ini berasal dari bahasa Indonesia. Lazim digunakan juga, akan tetapi tidak dalam konteks syar’i. biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari saja. Jika disebutkan kata “gadis” terlintas dipikiran pasti yang berkaitan dengan kata-kata sebagai berikut : muda,cantik,tinggi,semampai,pintar,modis,trendy,dll. Ya..itulah fenomena yang terjadi saat ini. Khususnya bagi para pemuda jaman ini. Bagaimana jika disebut kata “wanita”? mungkin yang terlintas dibenak seseorang adalah kata : anggun, dewasa, cantik, berumur 25-45 tahun (ini relatif lho), karir,dll. Hampir tidak jauh beda antara kata “gadis” dan “wanita”. Hanya saja jika dilihat yang membedakan sedikit dari keduannya adalah usia/umur. Bahwa gadis itu pasti berusia muda namun wanita tidak harus berusia muda namun juga tidak juga menafikan jika dia memang berusia muda. Hanya itu yang membedakan. Nah..setelah membandingkan ketiga kata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kata “akhwat” itu berbeda baik dari segi grammar maupun sifatnya, akan tetapi sama ditujukan untuk jenis kelamin perempuan lho. Jika akhwat lebih berkonotasi positif, maka tidak demikian dengan kedua kata lainnya, kedua kata tersebut bisa memiliki sifat positif, maupun negatif. Tergantung dalam konteks seperti apa kata itu digunakan. Seorang -maaf- pelacur tidak mungkin disebut dengan sebutan akhwat, namun bisa jadi ia disebut sebagai wanita pelacur atau gadis jalang atau sebutan lainnya. Lain halnya dengan seorang wanita yang rajin ibadah, maka bisa jadi ia disebut sebagai wanita shalihah atau gadis shalihah sedangkan untuk akhwat itu sendiri merupakan cerminan akhlaknya dari penyebutan namanya sebagai “akhwat”. Untuk itulah seharusnya akhlak seorang akhwat jauh lebih baik dibandingkan dengan si wanita dan si gadis tadi.
Source
http://ciedhe.wordpress.com/2009/08/10/antara-akhwatwanita-gadis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar